Global Expose TV Kabupaten Pandeglang, Banten – Dugaan praktik pungutan tambahan di luar ketentuan dalam distribusi pupuk bersubsidi kembali mencuat di Kabupaten Pandeglang. Sejumlah kios penyalur di Kecamatan Picung mengaku dibebani pungutan berupa “uang jejek” untuk sopir dan biaya bongkar muat yang ditaksir mencapai lebih dari Rp1,1 juta setiap kali pengiriman.
Kondisi ini diduga menjadi pemicu melonjaknya harga pupuk subsidi di tingkat kios dan petani, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Dalam penelusuran awak media ke beberapa kios di wilayah Picung, sejumlah penyalur membenarkan adanya pungutan tersebut.
Ada uang sopir dan uang bongkar, total bisa lebih dari satu juta sekali kirim. Dengan kondisi begini, terpaksa jual di atas HET. Tapi kios saya setandar, Pak,” ujar salah satu pemilik kios yang enggan disebut namanya, Selasa (04/11/2025).
Beberapa kios mengungkapkan bahwa pungutan itu telah berlangsung bertahun-tahun dan bukan lagi dianggap biaya wajar, melainkan kewajiban yang ditetapkan pihak tertentu dalam rantai distribusi.
Di Desa Pasirpanjang, kios KSU Bina Lingkungan yang dikelola Ade Irma disebut menjual pupuk subsidi dengan harga berkisar Rp280.000 hingga Rp305.000 per kuintal, jauh di atas ketentuan, meski pemerintah telah resmi menurunkan HET pada 22 Oktober lalu.
Saat ingin dikonfirmasi, pihak kios menyampaikan pemilik tidak berada di tempat.
Di Desa Pasirpanjang, seorang petani mengeluhkan kondisi ini.
Dari kios saja sudah tinggi, apalagi sampai ke kelompok tani. Mau beli mahal , tidak beli pun butuh,” keluhnya.
Pemerintah Diminta Bertindak
: Pengamat pertanian menilai dugaan praktik pungutan liar ini dapat mengganggu tujuan subsidi pemerintah dan menambah beban petani menjelang musim tanam.
Masyarakat meminta pemerintah daerah, dinas pertanian, distributor resmi, dan aparat penegak hukum segera turun tangan untuk memeriksa dugaan penyimpangan dalam distribusi pupuk subsidi dan menindak pihak-pihak yang terlibat apabila ditemukan pelanggaran.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait. Media ini masih berupaya meminta klarifikasi dari dinas pertanian, distributor wilayah, serta aparat penegak hukum.
Penulis : Iwan Kejes
Editor : Sukadi
Sumber Berita : Dugaan “Uang Jejek” dan Biaya Bongkar di Distribusi Pupuk Subsidi, Harga di Pandeglang Disebut Tembus di Atas HET












