Global Expose TV Kabupaten Pandeglang, Banten – Pada sabtu 31 Oktober 2025. Di tengah semangat belajar yang tinggi, ratusan siswa SDN Nanggala 2 justru harus berjuang dengan keterbatasan ruang. Sekolah dasar yang menampung 219 murid ini kini kekurangan ruang kelas hingga proses belajar mengajar harus dilakukan secara bergantian.
⁸Beberapa ruang yang seharusnya digunakan untuk kegiatan lain, terpaksa disulap menjadi kelas darurat. Suasana belajar pun jauh dari ideal — sebagian siswa belajar berdesakan, sebagian lain menunggu giliran di ruang seadanya.
“Kami sudah berupaya memaksimalkan ruangan yang ada. Tapi kondisinya tetap tidak cukup untuk menampung semua siswa,” ujar salah satu guru SDN Nanggala 2 dengan nada prihatin.
Kepala sekolah dan dewan guru menyebut, persoalan ini telah berlangsung cukup lama tanpa solusi konkret. Padahal, kebutuhan tambahan ruang kelas sudah sangat mendesak agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan nyaman dan aman.
Orang tua murid pun mulai bersuara. Mereka berharap pemerintah daerah dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi segera turun tangan. “Anak-anak berhak mendapatkan ruang belajar yang layak. Jangan biarkan semangat mereka padam hanya karena ruangnya sempit,” tutur seorang wali murid.
Kondisi SDN Nanggala 2 menjadi cermin nyata tantangan pemerataan fasilitas pendidikan dasar di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Ketimpangan infrastruktur pendidikan semacam ini, bila dibiarkan, berpotensi menggerus semangat generasi muda untuk belajar.
Pemerintah diharapkan segera merespons dengan langkah nyata — bukan sekadar janji di atas kertas.
Penulis : Oman
Editor : Sukadi
Sumber Berita : Ruang Belajar Sempit, 219 Siswa SDN Nanggala 2 Berebut Tempat untuk Menuntut Ilmu












